NISFU SYA'BAN : STRATEGI MERU'YAH 1 RAMADHAN DI TENGAH BULAN SYA'BAN

Seperti telah disebutkan pada pembahasan Mudahnya menentukan 1 Ramadhan, bahwa setiap bulan memiliki jumlah hari yang pasti, dan Sya’ban sebagai bulan ke 8 dari sistem penanggalan Hijriyah memiliki jumlah yang pasti pula yaitu 30 hari.  Hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah sebagai keterangan verbal dari Rasul menerangkan bahwa jumlah hari di bulan Sya’ban dapat dibagi menjadi 2 sama banyak.  Posisi tengah ini disebut dengan Nisfu Sya’ban, yaitu tanggal 15; purnama ketiga di bulan Sya’ban.  (Baca Labib MZ dan Drs Muhtadim dalam buku Koleksi Hadits Qudsi terbitan CV Bintang Pelajar).


“Apabila tercapai malam nisfu (pertengahan) dari bulan Sya’ban, maka tegakkan shalat (tahajud) pada malam harinya dan ber-shaum-lah pada siangnya.  Maka sungguh Allah mengedarkan di dalam yang demikian (hari nisfu sya’ban) dimulai ketika terbenam matahari hingga muncul lagi di langit dunia....., yaitu hingga terbit fajar membelah malam.” (Hadits dikeluarkan Ibnu Majah).

Bila hadits ini dirujuk ke ayyamul biidh di mana Rasul melakukan shaum 3 hari berturut-turut sebagai pembuktian ketepatan hitungan hari setiap bulannya; yang sudah diterangkan di tulisan Hisab dan Ru’yah Kalender Qamariyah; maka kedua ilmuwan hadits baik Ibnu Majah maupun Turmudzi telah menerangkan dengan sah (tanpa cacat hukum) dan meyakinkan menurut kaidah ilmiah.
Kembali ke nisfu Sya’ban = tanggal 15 Sya’ban, bila dinilai dari sudut pandang matematis maka akan berlaku jika dan hanya jika hari di bulan Sya’ban berjumlah 30, sehingga absah : 30 dibagi 2 menjadi 15.  Sehingga dalam logika wajar sulit untuk diterima bila Sya’ban memiliki 29 hari, atau sederhananya bisakah 29 dibagi 2 menjadi 15?  Di sini perlu diingat lagi keterangan Yunus : 5 dan Ar Rahman: 5 bahwa Asy syamsu wal qamaru bi husbaan,  Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan matematika.

Bila masalah di sini telah terselesaikan.  Maka menentukan 1 Ramadhan tinggal ibarat melakukan Count Down; Hitungan Mundur di mulai dari satu hari setelah Nisfu Sya’ban, saat setelah isya’ berlalu dan kita menatap wajah bulan yang mulai lonjong karena menghilang bagian kanannya itulah tanggal 16 Sya’ban, dimulailah hitungan pertama dari 15, 14, 13,...., 3, 2, 1. dan hari berikutnya pasti 1 Ramadhan.

Untuk lebih jelas mengenai visibilitas bulan pada hari-hari sepanjang bulan, silahkan baca 1431 Hijiyah calendar, khususnya pada bulan Rajab, Sya'ban, Ramadhan hingga Syawal.  Silahkan gunakan tanggal 13, 14, dan 15 purnama sebagai patokan, karena kesalahan dalam menentukan tanggal 1 akan berpengaruh pada visibilitas pada tanggal-tanggal purnama tersebut.

No comments:

Post a Comment