TAHUN KABISAT 

Dalam sejarah manusia, terdapat tiga jenis kalender yang digunakan manusia di planet bumi ini.  Pertama, kalender solar (syamsiah, berdasarkan matahari).  Kalender Masehi, Iran dan Jepang merupakan kalender Solar.  Kedua, kalender lunar (qamariyah, berdasarkan bulan).  Kalender Hijriyah dan Jawa merupakan kalender lunar. Ketiga, Kalender lunisolar yaitu kalender lunar yang disesuaikan dengan matahari.  Kalender Imlek, Saka, Budha dan Yahudi adalah kalender lunisolar.Oleh karena kalender lunar dalam setahun 11 hari lebih cepat dari kalender solar, maka lunisolar memiliki bulan interkalasi (bulan ke-13) setiap tiga tahun agar kembali sesuai dengan peredaran matahari.

12 Bulan Kalender Hijriah

Kalender Hijriah adalah Kalender yang disusun berdasarkan siklus perubahan bentuk bulan (sinodis), sehingga Kalender Hijriah disebut sebagai Kalender Qamariah. Siklus sinodis menurut Rasul Muhammad adalah 29,5 hari.  Namun dalam pelaksanaan 1 bulan kalender Qamariah ada yang berjumlah 29 dan ada yang 30.
Berikut adalah bulan dan jumlah hari dalam Kalender Hijriah :
Bulan 1 - Muharram - 30 hari
Bulan 2 - Safar - 29 hari
Bulan 3 - Rabiul Awal - 30 hari
Bulan 4 - Rabiul Akhir - 30 hari (Bukan 29 !!!)
Bulan 5 - Jumadil Awal - 29 hari
Bulan 6 - Jumadil Akhir - 30 hari
Bulan 7 - Rajab - 29 hari
Bulan 8 - Sya'ban - 30 hari (Bukan 29 !!!)
Bulan 9 - Ramadhan - 29 / 30 hari
Bulan 10 - Syawal - 29 hari
Bulan 11 - Dzulqa'dah - 30 hari
Bulan 12 - Dzulhijjah - 29 hari

Baru Baru atau Bulan Mati ?

Ramadhan 1432 H akan berakhir hari ini (29 Agustus 2011).  Selalu muncul pertanyaan bagaimana keabsahan berakhirnya Ramadhan atau dimulainya 1 Syawal ? Tulisan berikut mudah-mudahan menjadi pengantar untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Dalam pergerakannya mengelilingi bumi, bulan menempati 4 posisi kiritis terkait letaknya terhadap bumi dan matahari. Empat posisi atau lazimnya di sebut kuarter adalah sebagai berikut:
  1. Kuarter I - bulan berada di sebelah kiri bumi dimana posisi matahari - bumi - bulan membentuk sudut 90 derajat.
  2. Kuarter II - disebut juga posisi oposisi yaitu bulan - bumi - matahari sejajar membentuk garis lurus.
  3. Kuarter III - bulan berada di sebelah kanan bumi dimana posisi matahari - bumi - bulan membentuk sudut 90 derajat.
  4. Kuarter IV - disebut juga konjungsi yaitu bulan berada di antara bumi dan matahari membentuk garis lurus.

 JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1432 H untuk JAKARTA DSK

1 Ramadhan 1432 H dimulai 1 Agustus 2011 (tepatnya 31 Juli 2011 setelah Maghrib).
Oleh karena 1432 H BUKAN TAHUN KABISAT maka Ramadhan tahun ini akan berlangsung selama 29 hari.

Tanggal        Imsak    Subuh     Terbit     Dzuhur     Ashar    Maghrib       Isya
 1 - 3          04:35     04:45      06:01      12:01       15:23      17:58        19:09
 4 - 6          04:35     04:45      06:01      12:01       15:23      17:58        19:09
10 - 12       04:34     04:44      05:59      12:00       15:22      17:58        19:09
13 - 15       04:33     04:43      05:58      12:00       15:21      17:58        19:08
16 -18        04:33     04:43      05:57      11:59       15:21      17:58        19:08
19 - 21       04:32     04:42      05:56      11:59       15:20      17:57        19:07
22 -24        04:31     04:41      05:55      11:58       15:18      17:57        19:07
25 - 27       04:30     04:40      05:54      11:57       15:17      17:57        19:06
28 - 29       04:29     04:39      05:53      11:56       15:16      17:56        19:05

1 Syawal 1432 H akan jatuh pada 30 Agustus 2011.  Untuk jelasnya silahkan simak kembali visibilitas bulan selama bulan Agustus 2011.

7 LAPIS MEMBACA

Pengertian “membaca”, sebenarnya bertingkat-tingkat atau mempunyai tataran/tahapan. Paling tidak ada tujuh tingkatan kemampuan membaca seseorang.
Pertama adalah tingkatan membaca yang paling dasar, yakni membaca sebagai kegiatan melafalkan rangkaian huruf. Dalam tahap ini, arti atau makna suatu kata belum menjadi ukuran bagi seseorang untuk bisa melakukan pembacaan. Contohnya adalah seperti anak kecil yang sedang belajar membaca. Seperti halnya seekor burung beo yang mampu mengucapkan kata-kata tertentu. Bagi anak kecil, kandungan makna dari kata atau kalimat yang terucap tidaklah terlalu penting. Yang dimaksud kelancaran membaca pada tahap ini adalah tajwid (hal bagusnya ucapan) jadi fashakhatul kalam (fasihnya pembicaraan) ditentukan oleh makharijul khuruf (kelancaran dan ketepatan lidah dalam mengeluarkan bunyi huruf).